Dear Blogger...
Di kamar itu.... Sabtu, 11 Desember 2010...
Dia tak duduk di tepi ranjang seperti biasanya, tetapi mondar-mandir di seputar kamar..
Terlihat jelas kalau pikirannya sedang kalut, memikirkan sejuta kata yang sempurna..karena dia harus memberikan pengakuannya...
Selama ini, dia tidak mau berterus terang karena malu, takut dan ia tahu hatiku bakal terluka dan marah... Napasku tiba-tiba terasa berhenti. Saat menarik napas panjang, tangisku meledak dan aku berteriak histeris: “Apa maksudmu?”... ”Kenapa kamu bohong?”.. Aku pun tak bisa menahan amarah...
Sementara dia tetap berdiri di ujung kamar, sambil berulang-ulang meminta maaf..
Selama ini, dia tidak mau berterus terang karena malu, takut dan ia tahu hatiku bakal terluka dan marah... Napasku tiba-tiba terasa berhenti. Saat menarik napas panjang, tangisku meledak dan aku berteriak histeris: “Apa maksudmu?”... ”Kenapa kamu bohong?”.. Aku pun tak bisa menahan amarah...
Sementara dia tetap berdiri di ujung kamar, sambil berulang-ulang meminta maaf..
Perlahan dia mulai menghampiriku..dan..memelukku sambil menangis...”Maaf... Aku benar-benar minta maaf..”. “Aku tak bermaksud menyakitimu..aku khilaf..maafkan aku..,” kata dia kala itu...
Dari : cerita seorang sahabat...
Dari : cerita seorang sahabat...